Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 22:06:50【Sehat】026 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(22)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
Artikel Terkait
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Pengamat: Kemendagri pegang peran strategis sukseskan MBG
- Dompet Dhuafa salurkan bantuan untuk warga Palestina di Yordania
- Serial Zomvivor Thailand tayang di Netflix, tambah wakil Asia Tenggara
- BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
- Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit
- Kolaborasi MBG di Papua
- Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir
- SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
- Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal
Resep Populer
Rekomendasi

Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November

Lewandowski dan Olmo bisa kembali perkuat Barcelona saat hadapi Elche

Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif

Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan

Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana

Pengunjuk rasa di London kecam pelanggaran gencatan Gaza oleh Israel

Isaiah Hartenstein raih penghargaan Bob Lanier Community Assist